Tabel 4.8
Hasil Analisis SWOT Travel Opiek Tidung
1. Strategi
Strengths-Oppoturnity (SO)
Strategi SO adalah strategi menggunakan
kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan dari
kekuatan dan peluang yang diperoleh, maka strategi yang sebaiknya dilakukan
oleh pihak pengelola dalam hal ini owner Travel Opiek Tidung adalah pemeliharaan, pengelolaan, dan pengembangan
objekwisata yang ada di
Pulau Tidung. Seperti pemeliharaan, pengelolaan, dan
pengembangan Jembatan Cinta diaman Jembatan Cinta adalah icon daya tarik
wisatawan berkunjung ke Pulau Tidung. Hal tersebut merupakan suatu tantangan
sekaligus peluang untuk memajukan Travel Opiek Tidung dan memajukan wisata
Pulau Tidung itu sendiri.
Strategi SO kedua yang dapat dilakukan
adalah ditingkatkannya
promosi paket wisata yang ada di Travel Opiek Tidung melalui media yang lebih
luas
. Hal ini dilakukan agar Travel Opiek Tidung dapat mengembangkan paket
wisatnya ke Pulau-Pulau lain, karena banyak Pulau lain yang dapat dijadikan
paket perjalanan wisata, seperti
Pulau Pari,
Pulau Harapan,
Pulau Pramuka,
Pulau Sepa, dan lain-lain.
Strategi SO berikutnya
yang dapat dilakukan adalah lebih sering di gelar even-even di lokasi wisata
untuk menarik pengunjung. Hal ini dilakukan karena melalui even-even itulah yang
menjadi peluang besar untuk mempromisikan paket Travel Opiek Tidung dan secara
tidak langsung menganalkan Pulau Tidung itu sendiri.
Startegi SO terakhir yang
dapat dilakukan adalah meningkatkan sarana pendukung wisata, seperti akomodasi,
rumah makan dan kedai-kedai souvenir untuk wisatawan. Dengan adanya sarana
pendukung wisata, seperti akomodasi, rumah makan dan kedai-kedai souvenir.
Jadi, wistawan akan merasa senang karena
bisa menikmati liburannya di Pulau Tidung dengan tidak perlu memikirkan akomodasi
dan lain sebagainya.
2.
Strategi Strengths-Threats
(ST)
Pihak pengelola dapat menggunakan kekuatan
yang dimiliki untuk menghindari ancaman yang datang dari luar dengan Menetapkan dan
mempertahankan harga pasar yang bersaing. Jadi, tidak meninggikan ataupun
menurunkan harga semaunya tetap memantau kompetitor lain dan menyesuaik
Strategi
ST kedua yang
dapat dilakukan Travel Opiek Tidung adalah meningkatkan promosi.
Hal ini dilakukan agar dapat tetap bersaing dengan usaha sejenis karena promosi
adalah kunci dari keberhasilan suatu usaha.
Tanpa adanya promosi suatu usaha tidak akan berjalan ataupun berkembang dan
melakukan promosinya tidak hanya melalui media sosial yaitu BBM, Path,
Instagram, Facebook, Blok dan lain-lain tetapi juga bisa melalui brousur, famplet
berita online dan lain-lain
3. Strategi
Weakness-Oppoturnity (WO)
Strategi
WO adalah strategi mengatasi kelemahan yang dimiliki dengan memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi WO pertama yang dapat dilakukan pihak pengelola adalah memberikan pengarahan kepada para
freelance guide untuk memberikan pelayanan yang baik kepada para tamu/wisatawan
dan bersikap sopan, santun, senyum, sapa dan salam. Agar wisatawanpun merasa
puas atas pelayanan yang diberikan. Tujuannya adalah agar konsumen dapat
memakai kembali jasa Travel Opiek Tidung.
Strategi
WO kedua yang
dapat dilakukan Travel Opiek Tidung adalah memperbaiki sistem manajemen. Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi kesalahan pada saat memandu ataupun pada saat negosiasi. Jadi, sebelum metting ataupun terjung kelapangan
terlebih dahulu dikasih arahan dagar tidak ada misskomunikasi anatara satu sama
lain. Dan semua itu dilakukan agar tamupun merasa nyaman atas pelayanan yang
sudah diberikan.
Strategi WO terakhir yang dapat dilakukan Travel Opiek
Tidung adalah meningkatkan media online untuk memperluas promosi Travel. Media
online adalah salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan suatu usaha.
Dengan Travel Opiek Tidung meningkatkan Promsinya melalui dunia online itu
membuat Travel tersebut lebih cepat di kenal Orang banyak dan makan banyak
konsumen yang akan memakai jasa Travel tersebut.
4. Strategi
Weakness-Threats (WT)
Strategi
WT merupakan strategi untuk mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi WT pertama
yang dapat dilakukan pihak pengelola adalah meningkatkan kinerja kerja karyawan.
Hal ini dilakukan agar Travel Opiek Tidung tidak kalah bersaing dengan
kompetitor lain, mulai dari harga paket, pemasaran, promosi, pelayanan, dan
lain-lain.
Strategi
WT kedua yang dapat dilakukan adalah dengan mempertahankan hubungan baik dengan
konsumen. Hal ini dilakukan agar komunikasi tetap terjalin, tetap bersilaturahmi,
dan menjadi keluarga
baru antara pihak Travel dan konsumen. Dan konsumenpun akan memakai kembali
jasa Travel Opiek Tidung dan berkunjung kembali ke Pulau Tidung.
1) Matriks
Kinerja Pemasaran
Tabel 4.9
Hasil Analisis
Matriks Kinerja Pemasaran
Matriks Pasar
|
Matriks Persaingan
|
Matriks Konsumen
|
·
Laju pertumbuhan
pasar : 186 %
·
Market
share : 0,333 %
·
Permintan pasar
sampai potensi : Tinggi
|
· Kualitas
produk relatif : Tinggi
· Kualitas
jasa relatif : Tinggi
· Harga
dan nilai relatif : Bersaing
|
· Kepuasan
konsumen: Ya
· Penyimpangan
konsumen : Tidak ada
· Loyalitas
konsumen : Ya
|
1.
Laju Pertumbuhan Pasar
Tingkat laju pertumbuhan
pasar pada Travel Opiek Tidung dapat dikatakan pesat yaitu 186 %. Dari
data yang di dapat diketahui bahwa jumlah konsumen yang menggunakan jasa Travel
Opiek Tidung menunjukkan peningkatan tetapi kenaikan itu berlangsung tidak
secara signifikan, yaitu sebesar 100 konsumen pada tahun 2011, 150 konsumen
pada tahun 2012, 200 konsumen pada tahun 2013, 230 konsumen pada tahun 2014,
dan 250 konsumen sementara pada tahun 2015.
2.
Market Share
Market share (pangsa pasar)
adalah persentase pasar yang ditentukan dalam ukuran unit maupun revenue dan dihitung berdasarkan specific entity. Pangsa pasar adalah
sebuah indikator tentang apa yang ditentukan oleh sebuah perusahaan terhadap
kompetitornya dengan dukungan perubahan-perubahan dalam sales (Ujang Sumarwan dkk, (2011:98). Dan market share yang diperoleh oleh Travel Opiek Tidung adalah % di dapat dari perhitungan sebagai berikut :
Pendapatan Perusahaan 1 Periode (1 Tahun) x
100%
Market share = Pendapan pengaruh dalam industri yang
sama
= 50.000.000 x 100%
150.000.000
= 0,333
%
3.
Permintaan Pasar Sampai Potensi
Permintaan Pasar Sampai
Potensi di Travel Opiek Tidung masih di katakan tinggi atau bagus dan stabil, karena
kebutuahan setiap konsumen masih terpenuhi oleh Travel Opiek Tidung. Dan
potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh Travel Opiek Tidung yaitu dari segi
pemasaran dan pelayanannya yang membuat konsumen masih tetap bertahan dan tidak
beralih ke Travel lain.
4.
Kualitas Produk Relatif
Kualitas Prduk Relatif
yang dimilki oleh Travel Opiek Tidung dapat dikatakan cukup tinggi. Karena
Produk /
Paket yang di tawarkan oleh Travel Opiek Tidung mampu bersaing dengan
travel sejenis yang ada di Pulau Tidung. Walaupun banyak pesaing yang
menawarkan produk / paket lebih murah tapi Travel Opiek Tidung tidak takut akan
kehilangan konsumennya karena Travel Opiek Tidung yakin akan mampu bertahan di
tengah-tengah pesaing meskipin harga yang di tawarkan Travel Opiek Tidung adalah
harga normal.
5.
Kualitas Jasa Realatif
Dalam hal kualitas jasa relatif
atau pelayanan yang ditawarkan Travel Opiek Tidung dapat dikatakan tinggi.
Karena Travel Opiek Tidung selalu memberikan pelayanan terbaik kepada para
konsumennya. Sebagai Travel biro perjalanan wisata, Travel Opiek Tidung
memiliki cara untuk mempertahankan wisatawan/konsumen dengan memberikan
perlakuan istimewa, memberikan pelayanan terbaik, dan juga dengan memberikan potongan harga atau
discount. Ini bertujuan agar wisatawan akan terus melakukan hubungan secara
continue atau berkelanutan dengan Travel Opiek Tidung.
6.
Harga dan Nilai Relatif
Harga dan nilai relatif
yang dimiliki dan diberikan oleh Travel Opiek Tidung cukup bersaing, walaupun
banyak kompetitor lain yang menawarkan harga lebih muarah dari Travel Opiek
Tidung tapi Travel Opiek Tidung mampu besaing dengan kompetitor tersebut dengan
mempunyai pelanggan setia. Travel Opiek Tidung memiliki keunggulan kompetitif
dengan cara membidik target konsumen yang luas, namun mmberikan harga jual yang
rendah. Meskipun pada awalnya keuntungan yang diperoleh kecil, akan tetapi
Travel Opiek Tidung menggunakan strategi ini untuk merusak harga pasar sehingga
mendapatkan pelanggan.
7.
Kepuasan Konsumen
Pada dasarnya tujuan dari
suatu bisnis adalah untuk menciptakan konsumennya merasa puas. Terciptanya
kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat antara lain pengaruh antara
perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian
ulang dan terciptanya loyalitas konsumen, dan membentuk suatu rekomendasi dari
mulut ke mulut (word of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan. Dalam hal
ini Travel Opiek Tidung kepuasan konsumennya sangat tinggi, karena Opiek Tidung
memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan ke setiap konsumen dan Travel
Opiek Tidung sudah mrasakan manfaat dari kepuasan konsumen itu sendiri.
8.
Penyimpangan Konsumen
Mengetahui bahwa perilaku
konsumen sangatlah beragam. Dalam perilaku konsumen kita juga mengenal life
cycle atau tahapan kehidupan yaitu manusia mempunyai kebutuan yang berbeda-beda
sesuai umur dan status sosialnya, Seperti kebutuhan antara laki-laki dan perempuan
pasti berbeda. Alahmdulillah Travel Opiek Tidung selama ini tidak ada
penyimpangan konsumen, semua bisa teratasi sesuai dengan kebutuhan dan komunikasipun
sampai sekarang masih terjalin baik dengan konsumen. Konsumen tidak beralih ke
kompetitor lain dan konsumen tetap bertahan di Travel Opiek Tidung walaupun
adanya perubahan harga dan lainnya.
9.
Loyalitas Konsumen
Dalam menjalankan
aktifitas penjualan jasa Travel Opiek Tidung selama ini terdapat beberapa
konsumen yang kembali menggunakan jasa Travel Opiek Tidung untuk berkunjung ke
Pulau Tidung dan Pulau-Pulau lainnya. Dengan alasan karena konsumen tersebut
merasa puas dengan pelayanan Travel Opiek Tidung dan karena keindahan objek
wisatanya pula yang membuat konsumen tersebut kembali lagi.
2)
Laporan Laba – rugi Travel Opiek Tidung
Berikut adalah ringkasan
pendapatan Travel Opiek Tidung mulai dari perusahaan dimuka yaitu pada Tahun
2011 – 2015. Detail laporan Laba – rugi Travel Opiek Tidung dapat di lihat pada
lampiran 12.